ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Sebagai brand teknologi yang terus menerus memberikan inovasi terbaiknya, pendapatan Xiaomi di kuartal I atau Q1 2025 menunjukan perkembangan yang baik. Tak hanya smartphone yang dihadirkan oleh Xiaomi, namun smart hardware hingga produk AIoT lainnya juga diluncurkan untuk konsumen.
Xiaomi mengumumkan hasil konsolidasi keuangan yang belum diaudit untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2025. Xiaomi berhasil mencatat pendapatan di atas RMB100 miliar (sekitar Rp226,6 triliun) selama dua kuartal berturut-turut.
Ini merupakan pencapaian Xiaomi secara global, dan di Tiongkok perusahaan ini telah merebut posisi nomor 1 smartphone setelah 1 dekade. Xiaomi juga memberikan perkembangan beberapa lini yang mereka luncurkan di Q1 2025 ini.
Baca Juga: Qualcomm dan Xiaomi Rayakan 15 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen Inovasi Global
Pendapatan Xiaomi di Q1 2025 Catat Kenaikan Laba Bersih

Xiaomi telah menyesuaikan Laba bersih, yang ternyata menembus RMB10 miliar (sekitar Rp22,7T) untuk pertama kalinya. Hasil ini melampaui ekspektasi pasar, dengan pendapatan Xiaomi kuartal pertama mencapai RMB111,3 miliar (sekitar Rp252T), menunjukkan peningkatan 47,4% Year-over-Year (YoY).
Laba bersih yang disesuaikan mencapai RMB10,7 miliar (sekitar Rp24T), melonjak 64,5% YoY. Pencapaian positif ini menandai awal tahun 2025 yang sangat kuat bagi Xiaomi.
Pertumbuhan pesat terlihat di semua segmen bisnis Xiaomi sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Pendapatan Xiaomi dari lini smartphone meningkat 8,9% YoY menjadi RMB50,6 miliar (sekitar Rp114,6T).

Sementara itu, pendapatan Xiaomi dari produk IoT dan lifestyle melonjak 58,7% YoY menjadi RMB32,3 miliar (sekitar Rp73,2T). Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan mesin cuci dan kulkas yang mencapai rekor tertinggi, serta pengiriman AC yang meningkat lebih dari 65% YoY.
Lalu pendapatan dari Smart Electric Vehicle (EV), AI, dan inisiatif baru lainnya mencapai RMB18,6 miliar (sekitar Rp42,1 T), dengan total pengiriman mobil Xiaomi SU7 Series sebanyak 75.869 unit. Dalam bisnis EV, Xiaomi akan memperluas jaringan penjualan dan layanan. Hingga 31 Maret 2025, Xiaomi telah membuka 235 pusat penjualan kendaraan listrik di 65 kota di Tiongkok.
Strategi premiumisasi Xiaomi juga semakin menunjukkan hasil mentereng di semua kategori produk. Harga jual rata-rata (Average Selling Price – ASP) smartphone Xiaomi pada Q1 2025 kini meningkat ke angka RMB1.211 (sekitar Rp2.744.872), mencetak rekor tertinggi. Penjualan Xiaomi 15 Ultra, yang diluncurkan pada bulan Februari, melonjak 90% dibandingkan dengan model pendahulunya dalam periode yang sama.

Dalam menciptakan inovasi teknologi, Xiaomi mengatakan terus berkomitmen melakukan investasi pada core technologies. Biaya R&D mencapai RMB6,7 miliar (sekitar Rp15,2 T) pada Q1 2025, meningkat 30,1% YoY.
Hingga akhir Maret 2025, jumlah personel R&D Xiaomi mencapai rekor baru sebanyak 21.731 orang. Xiaomi juga memperluas portofolio kekayaan intelektualnya, dengan lebih dari 43.000 paten global yang diperoleh. Perusahaan berencana menginvestasikan total RMB200 miliar (sekitar Rp453,2 T) untuk R&D dalam lima tahun ke depan sebagai bentuk komitmen terhadap inovasi teknologi yang esensial.
Pada tanggal 22 Mei 2025 yang lalu, Xiaomi memperkenalkan Xiaomi XRING O1 — System-on-Chip (SoC) 3nm buatan sendiri yang telah diintegrasikan pada smartphone dan tablet. Ini menjadi tonggak penting dalam strategi teknologi inti Xiaomi yang mencakup chip, AI, dan sistem operasi (OS). Dengan membangun moat technology jangka panjang, Xiaomi terus menetapkan standar global dalam inovasi dan membentuk ekosistem teknologi terdepan.
Artikel berjudul Pendapatan Xiaomi di Q1 2025 Tunjukan Laba Bersih Melonjak Hingga Rp22,7 Triliun yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id