ARTICLE AD BOX
Turut hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati antara lain, Sekda Badung Ida Bagus Surya Suamba, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa beserta Ketua GOW Kabupaten Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta, Ketua DWP Kabupaten Badung Nyonya Oliviana Surya Suamba, Ketua Gatriwara Kabupaten Badung Nyonya I Gusti Ayu Oka, Tim Perumus Kebijakan Kabupaten Badung, Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Camat Kuta Utara, Perbekel Desa Tibubeneng dan Bendesa Adat Padonan.
Bupati Adi Arnawa menyampaikan bahwa dalam 100 hari kerja ada beberapa hal yang telah dilakukan terkait dengan janji-janji politik yang diimplementasikan dalam program dan kegiatan.
Pada bidang sosial, Pemkab Badung di bawah kepemimpinannya telah meluncurkan program bantuan hari raya keagamaan sebesar Rp 2 juta per KK. Bantuan ini bertujuan untuk menumbuhkan daya beli masyarakat yang sering mengalami gejolak harga menjelang hari raya besar keagamaan. “Untuk yang beragama Hindu sudah diberikan, walaupun dalam perjalanannya masih ada yang belum menerima karena terkendala pada administratif. Kepada saudara-saudara kami yang beragama Islam dan Budha juga sudah diberikan. Nantinya akan menyusul saudara-saudara kami yang beragama Kristen. Pada kesempatan ini kami juga berterima kasih kepada Bapak I Nyoman Giri Prasta yang pada saat itu menjadi Bupati bersama dengan seluruh anggota DPRD Kabupaten Badung yang telah mengakomodir program strategis kami,” ujarnya.
Program lainnya, Bupati dan Wakil Bupati Badung juga merealisasikan janji terkait pemberian reward bagi warga yang tertib mengurus akta kematian. Dalam pengurusan akta kematian dilakukan oleh ahli waris atau keluarga, kemudian akan diberikan reward berbentuk uang. Besaran reward yang diberikan tergantung seberapa cepat atau molornya pengurusan akta kematian.
“Ini merupakan penghargaan kepada masyarakat yang sudah tertib mengurus akta kematian sebagai bagian dari tertib administrasi kependudukan. Dengan besaran yang diterima sesuai regulasi yang kami miliki antara lain dalam 1-7 hari mengurus akta kematian, akan mendapatkan reward Rp 10 juta. Kemudian 8-15 hari akan mendapatkan Rp 7,5 juta, dan hari ke-16 sampai 30 hari dari keluarga yang meninggal mendapatkan Rp 5 juta. Dan ini sudah berjalan,” jelas Bupati Adi Arnawa.
Bupati asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini melanjutkan, di bidang pendidikan, Bupati Adi Arnawa juga telah meluncurkan program Bimbingan Belajar (Bimbel) Bahasa Inggris gratis. Di mana program ini untuk menyiapkan anak-anak di Kabupaten Badung untuk bisa berdaya saing global, perbaikan infrastruktur di bidang pendidikan, baik dari segi sarana dan prasarananya dan perbaikan infrastruktur di bidang lainnya.
“Ini dilakukan bukan berarti kami keluar dari bahasa ibu (Bali), tetapi justru kami ingin mencoba mengajak mengubah mindset generasi muda kita ke depan. Karena Bahasa Inggris ini adalah jendela dunia. Sebagai daerah pariwisata, bahasa asing tentu sangat diperlukan,” terangnya sembari menyebut secara pararel juga dilakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur sekolah.
Di bidang kesehatan, Pemkab Badung juga me-launching program ‘Nak Badung Sehat’ sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Gumi Keris. Dalam program ini, ada tambahan 25 pelayanan kesehatan di luar tanggungan BPJS Kesehatan. Beberapa terobosan yang dilakukan dalam program ini seperti layanan home care, Gawat Darurat/Badung Emergency Service and Treatment (BEST), telemedicine, Siap Antar Jemput Pasien (SIGAP) dan aplikasi Badung Sehat.
“Ada beberapa inovasi yang sudah dibuat oleh Dinas Kesehatan. Kita siapkan tambahan 25 layanan kesehatan di luar tanggungan BPJS Kesehatan. Sehinggga nanti tidak ada alasan lagi di Badung ini tidak ada yang gratis layanan kesehatan, hanya karena alasan tidak ditanggung oleh BPJS,” kata Bupati. Lebih lanjut dijelaskan, di bidang infrastruktur, pada masa kepemimpinannya juga akan fokus dengan program bedah rumah. Bahkan Bupati Adi Arnawa turun langsung ke masyarakat untuk memantau situasi dan kondisi di lapangan. “Dari kunjungan ke lapangan, memang ada yang masyarakat yang memerlukan uluran tangan kita (Pemkab Badung) untuk segera dibantu, apakah bedah rumah atau rehab rumah,” ucap eks Sekda Badung itu.
Untuk meningkatkan layanan publik, Bupati Adi Arnawa juga membuka kanal pengaduan melalui program Kontak Bupati, di mana masyarakat bisa melakukan pengaduan yang kemudian bisa ditindaklanjuti oleh instansi atau perangkat daerah terkait di Pemkab Badung. “Sejauh ini berjalan cukup efektif untuk mengakomodir pengaduan-pengaduan dari masyarakat. Kanal ini untuk pengaduan masyarakat yang bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melaporkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Ini juga untuk mendorong peningkatan kinerja perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Badung,” kata Bupati.
Masih dalam bidang infrastruktur, Pemkab Badung juga akan melakukan percepatan pembangunan jaringan jalan baru sebagai upaya untuk menanggulangi masalah kemacetan yang menjadi momok dari tahun ke tahun. Pemkab Badung akan memprioritaskan pembangunan di beberapa titik kemacetan di daerah pariwisata, seperti membangun jalan lingkar barat di wilayah kecamatan Kuta Selatan. Selain itu juga, akan membangun jaringan jalan di wilayah Kecamatan Kuta Utara hingga ke Kecamatan Mengwi.
“Memang tantangan kita cukup berat untuk melakukan percepatan infrastruktur. Kami juga sudah menjajaki skema peminjaman dengan budget yang kita tentukan sekitar Rp 2,8 triliun-Rp 3 triliun. Harapan kami di 2025 ini kita bisa melakukan pengadaan secara tuntas, dan konstruksi kita bisa mulai di tahun 2026. Mudah-mudahan di tahun 2026 akhir persoalan kemacetan di Uluwatu, Berawa, Simpang Petitenget ini bisa kami atasi,” bebernya sembari menyebut juga akan mendorong pembangunan pariwisata di Badung dengan konsep NEWA (Nature, Eco-tourism, Wellness-tourism, Adventure). 7 ind