KMHDI Pusat Serukan Pemuda Hindu Jadi Pengusaha

5 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
Hal ini disampaikan Darmawan saat upacara pembukaan Diklat Kewirausahaan Nasional yang digelar PP KMHDI di Universitas Hindu Dharma Indonesia (UNHI), Denpasar, Sabtu (19/4/2025).

“KMHDI mengajak seluruh kader-kader di Indonesia, melalui Diklat Kewirausahaan Nasional, untuk mencoba melihat dan menggali usaha di daerah masing-masing,” ujar Darmawan.

Pemuda Hindu kelahiran Palembang, Sumatera Barat ini menyoroti situasi ekonomi belakangan ini. Mulai dari fenomena perang dagang AS-Tiongkok yang turut menyeret RI dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mulai menyentuh Rp 17.000.

Di dalam negeri, Darmawan menyoroti fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menghantui korporasi. Akibatnya, memperparah angka pengangguran yang jumlahnya 7,47 juta orang per Agustus 2024 sesuai data BPS RI.

Di sisi lain, Darmawan yang juga mahasiswa Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini menyadari harapan keluarga. Ia tahu, para orangtua, mengharapkan anak mereka setelah selesai pendidikan, menjadi ASN atau bekerja di perusahaan.

“Perlu diketahui, hari ini Indonesia menempati urutan pertama angka pengangguran tertinggi di ASEAN. Sedangkan, pertumbuhan UMKM kita masih kalah jauh dari Thailand, Malaysia, dan Singapura,” ungkap Darmawan.

Kata pemuda Palembang keturunan Payangan, Gianyar ini, kondisi yang ada ini menandakan peluang kewirausahaanlah yang lebih luas dibanding lapangan kerja. Sebab, angka pengangguran tinggi, namun UMKM atau orang-orang yang berwirausaha rasionya masih kecil.

Darmawan menilai untuk berwirausaha di era digital ini, seseorang tidak harus menciptakan produk, barang dan jasa. Produk yang telah beredar di pasaran dapat ditawarkan kembali dengan memanfaatkan wahana teknologi yang ada.

“Berwirausaha adalah upaya survive di tengah gejolak perekonomian dan kita tidak bisa hanya bergantung pada lapangan kerja yang disediakan pemerintah,” tegas Darmawan di Diklat Kewirausahaan Nasional bertema Transformasi Kedaulatan Ekonomi, Menuju Indonesia Emas 2045.

Darmawan menilai, kerja kantoran pun sudah tidak menarik bagi generasi Z. Generasi ini, kata dia, tidak suka dengan kultur perusahaan yang kaku dan banyak peraturan, sehingga Gen Z lebih mudah pindah-pindah pekerjaan. Berusaha sendiri dapat menjadi alternatif untuk situasi ini. *rat
Read Entire Article